Skip to content
Arif Setiawan
Arif Setiawan

travel, culinary and technology

  • Home
  • About
  • Travel
    • Indonesia
      • Bali
      • Banten
      • Jakarta
      • Jawa Barat
      • Jawa Tengah
      • Jawa Timur
      • Kalimantan Selatan
      • Lampung
      • Sumatera Barat
      • Sumatera Utara
      • Yogyakarta
    • Laos
    • Malaysia
    • Singapore
    • Vietnam
  • Culinary
  • Technology
    • Startup
    • Software Development
    • Social Media
  • #kulinersince
  • Nol Kilometer
Arif Setiawan

travel, culinary and technology

Ketika Media Sosial Belum Menggambarkan Kondisi Riil

Arif Setiawan, May 1, 2014March 13, 2018
Sore ini saya melihat satu artikel menarik tentang kondisi masyarakat di Indonesia ini serta hubungannya dengan masyarakat Indonesia di media sosial. Sebut saja artikel tentang Aceng Fikri di Midjournal ini.

ternyata~ RT @midjournal: Aceng hanya satu dari ratusan atau ribuan pelaku nikah siri dengan remaja di Garut. http://t.co/oo2AfZSKBN
— Arif Setiawan (@ariffsetiawan) May 1, 2014
Beberapa waktu lalu, berdekatan dengan waktu Pemilu saya juga pernah ngtweet yang topiknya hampir sama, bahwa di Indonesia ini walaupun negaranya sangat aktif dan adaptif terhadap teknologi, terutama penggunaan media sosial, tetapi hal itu tidaklah bisa langsung digunakan sebagai parameter gambaran kondisi riilnya.

Kita lihat saja, jumlah pengguna media sosial berapa juta si? Jumlah penduduk Indonesia berapa? 1/10 nya pun belum ada.
Salah satu contoh nyatanya ya Bapak Aceng Fikri ini. Walaupun di media sosial terlihat kurang diterima oleh sebagian besar masyarakat karena kasus nikah sirinya, toh nyatanya di Garut sana Bapak ini masih bisa mendapatkan dukungan untuk menjadi wakil rakyat, bahkan lebih dari 1 juta suara yang mendukungnya. Ajaib? Enggak.
Ya karena kondisi sebenarnya begitu. Kesenjangan antara masyarakat menengah dan bawah masih terlalu besar.

Perut yang lapar akan mengabulkan permintaan siapapun yang punya nasi. Saat kita hanya bisa bicara lewat media sosial, Aceng bekerja turun ke bawah, membantu dan memberikan kebutuhan pemilih tadi. Saat kelas menengah hanya bisa berjuang dengan retweet dan tanda pagar, Aceng membangun jalan, memberikan bantuan modal dan mencari simpati hingga akar rumput.

Dan mungkin pada akhirnya bagi mereka, ga ada alasan untuk ga milih si Bapak ini.
Contoh lainnya adalah dukungan terhadap salah satu partai yang terlihat riuh dan masif di media sosial, hampir setiap hari lewat di linimasa kita, bahkan sampai mengganti karakter abjad huruf dengan no urut partainya. Tapi apa? Hasil Pemilunya berkata lain bukan?
Di Indonesia ini menurut hemat saya masih lebih efektif iklan di TV atau kampanye langsung ke daerah-daerah dengan sekedar membagikan sembako, uang atau kaos kepada warga. Karena setiap suara warganya tidak diwakilkan. Dan pandangan sebagian besar warganya belum ada di level pemikiran masyarakat menengah di kota besar. Suara tidak bisa diperoleh dengan hanya share berita, retweet dan tanda pagar.
Bagaimana menurut kalian?
@ariffsetiawan
Gambar : Tribune

 

→ 221 readers

Related

Social Media Aceng FikriGarutIndonesiaMidjournalOpiniPemiluSocial Media

Post navigation

Previous post
Next post

Comments (2)

  1. Wulan Eka Dalu says:
    May 2, 2014 at 1:54 am

    ooo jadi yg rame2 di status FB skrg ini jg blm tentu jd presinden ya 🙂
    nice point of view 🙂

    Reply
    1. Arif Setiawan says:
      May 2, 2014 at 3:07 am

      bisa jadi mbak, hehe

      Reply

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Popular Posts

  • Game Development Life Cycle
  • Goyang Dumang Cover versi 0.1
  • Soto Sinar Pagi Medan Sejak 1962
  • Danau Beratan Bedugul Bali
  • Getuk Goreng Haji Tohirin Sejak 1918
  • Rumah Makan Adem Ayem Solo Sejak 1969
  • Gudeg Yu Narni Sejak 1940
  • Danau Ciharus, Ranu Kumbolonya Jawa Barat
  • ITB Fair, Javan Steak & Pasta
  • Depot Nikmat Jombang Sejak 1987

Recent Posts

  • Geblek Pari Nanggulan: Menikmati Masakan Rumahan di Tengah Persawahan
  • Rumah Makan Padang Djawa Magelang
  • Dapoer Gending Muntilan: Cita Rasa Autentik di Kota Muntilan
  • Depot Nikmat Jombang Sejak 1987
  • Alun-Alun Jombang: Ruang Publik Ikonik di Jantung Kota Santri

Categories

Archives

Subscribe

Enter your email address to subscribe to this blog.

Join 1,225 other subscribers
Seedbacklink

Travel

  • Alun-Alun Jombang: Ruang Publik Ikonik di Jantung Kota SantriMay 4, 2025
  • Nol Kilometer Tuban: Titik Awal Menjelajah Bumi WaliApril 27, 2025
  • Leisure Trip ke Morwell: Dari Taman Bunga hingga Sushi Favorit TravelerMarch 24, 2025
  • Jalan Braga: Simbol Kejayaan Bandung di Masa KolonialJanuary 5, 2025
  • Staycation di Grand Rohan JogjaDecember 25, 2024

Culinary

  • Geblek Pari Nanggulan: Menikmati Masakan Rumahan di Tengah PersawahanJuly 12, 2025
  • Rumah Makan Padang Djawa MagelangJune 14, 2025
  • Dapoer Gending Muntilan: Cita Rasa Autentik di Kota MuntilanMay 13, 2025
  • Depot Nikmat Jombang Sejak 1987May 10, 2025
  • Sop Buntut dan Soto Pak Sugeng YogyakartaApril 3, 2025

Technology

  • iOS Conference Singapore 2020November 28, 2021
  • Sinergi Coworking Space JogjaAugust 22, 2020
  • WordCamp Jakarta 2019February 12, 2020
  • Kubik Coworking & Art Space PadangApril 13, 2019
  • Redesign Aplikasi IndiHomeNovember 6, 2018
©2025 Arif Setiawan | WordPress Theme by SuperbThemes