Soto Betawi Haji Ma’ruf Sejak 1940 Arif Setiawan, June 7, 2020January 3, 2022 Salah satu soto betawi yang sudah melegenda di Jakarta adalah Soto Betawi Haji Ma’ruf. Kedai ini sudah ada sejak tahun 1940. Yang berarti sudah ada sejak Indonesia belum merdeka. Mantap sekali. Jika bicara masalah soto betawi, hemat saya memang harus menikmatinya di Jakarta. Masih belum ada tandingannya di daerah lain, entah kenapa. Ya tapi namanya juga soto betawi ya, yang asalnya memang dari suku Betawi. Meskipun ada juga soto betawi di daerah lain yang saya pribadi juga suka. Kebetulan saya mengunjungi kedai yang lokasinya di Jl. Gondangdia Lama No. 36A, Menteng, Jakarta Pusat. Kedai Soto Betawi Haji Ma’ruf Kedai yang di sini ternyata adalah cabangnya. Aslinya ada di kawasan Taman Ismail Marzuki. Cabang lainnya ada di daerah Pramuka. Sejarah Soto Betawi Haji Ma’ruf Konon pada tahun 40-an Haji Ma’ruf yang merupakan orang Betawi asli Cikini bekerja serabutan, kemudian dia memilih berjualan soto dengan cara dipikul dan berkeliling. Barulah pada tahun 60-an, Ma’ruf mulai jualan di Pasar Kembang Cikini yang bertahan hingga tahun 80-an sebelum digusur dan pindah ke depan Kelurahan Cikini. Tak berlangsung lama di tempat itu, Soto Betawi Haji Ma’ruf kemudian menetap di Taman Ismail Marzuki (TIM) Cikini. Resep Aslinya Masih Terjaga Saat ini, usaha soto dikelola oleh generasi ketiga, yang merupakan cucu dari Haji Ma’ruf dan masih menjaga resep yang diturunkan oleh kakeknya. Cucu yang meneruskan mendapat mandat untuk tidak boleh mengganggu resep soto Betawi itu. Dia hanya diperkenankan untuk berkreasi dengan menambah menu lain di kedai tersebut. Soto di sini merupakan soto Betawi paling basic dibandingkan dengan soto Betawi lainnya. Soto ini tidak menggunakan tambahan lain seperti kentang dan tomat, hanya bawang goreng, daun bawang, dan emping, selain bahan dasar paduan santan bersama jeroan dan daging yang diracik dengan rempah-rempah tanpa menggunakan MSG. Hal itu membuat soto ini memiliki rasa yang autentik. Untuk menghilangkan rasa amis jeroan dan memberikan tambahan rasa serta tekstur, jeroan dan daging yang sudah direbus tiga jam dengan berbagai bumbu digoreng sampai setengah kering. Kuah soto di sini berwarna kecokelatan karena ditambah sedikit susu sapi murni, yang menambah rasa menjadi gurih dan kuah sedikit mengental. Tanpa menambahkan sambal, kecap, atau bumbu penyedap lainnya, soto ini sudah memiliki rasa gurih yang pas di lidah. Selayaknya bagaimana kita menikmati soto Betawi. Menu Soto Betawi Haji Ma’ruf Menu yang ditawarkan di sini termasuk tidak terlalu banyak. Selain menu utama soto Betawi dengan variasi daging dan campur, soto bening dengan variasi daging dan campur, masih ada juga menu lain seperti laksa, ayam goreng, sate (ayam, kambing, sapi) atau tambahan perkedel, emping, kerupuk dan keringan. Saya sendiri memesan soto Betawi campur ditambah dengan es teh tawar. Itu saja sudah sangat nikmat. Soto Betawi Campur + Es Teh Tawar Untuk masalah harganya sendiri menurut saya lumayan lebih mahal dibandingkan dengan soto Betawi pada umumnya. Mungkin karena statusnya yang sudah melegenda ditambah dengan sudah seringnya berbagai kalangan mampir ke kedai ini. Sebut saja seperti semua kepala negara, pejabat negara atau artis-artis sudah pernah makan di sini. Namun, wajib dicoba tentunya bagi kalian yang merupakan penggemar soto Betawi. Harga Harga menu di kedai ini bervariasi. Untuk soto atau satenya mulai dari Rp 42.000, Laksa Rp 30.000 dan Ayam Goreng Rp 22.000. Lokasi Jl. Gondangdia Lama No. 36A, Gondangdia, Kec. Menteng, Kota Jakarta Pusat, DKI Jakarta 10350. Jam Buka Kedai ini buka setiap hari dari jam 09.30 – 20.30 WIB. → 382 readers Related #kulinersince Culinary JakartaJakarta PusatSotoSoto BetawiSoto Betawi Haji Ma'ruf