Skip to content
Arif Setiawan
Arif Setiawan

travel, culinary and technology

  • Home
  • About
  • Travel
    • Indonesia
      • Bali
      • Banten
      • Jakarta
      • Jawa Barat
      • Jawa Tengah
      • Jawa Timur
      • Kalimantan Selatan
      • Lampung
      • Sumatera Barat
      • Sumatera Utara
      • Yogyakarta
    • Laos
    • Malaysia
    • Singapore
    • Vietnam
  • Culinary
  • Technology
    • Startup
    • Software Development
    • Social Media
  • #kulinersince
  • Nol Kilometer
Arif Setiawan

travel, culinary and technology

Wisata Super Murah di Museum Dirgantara Mandala Yogyakarta

Arif Setiawan, May 26, 2024May 24, 2024

Museum Dirgantara Mandala TNI AU yang ada di dekat kawasan Bandara Adisucipto Yogyakarta ini menurut saya memang salah satu tujuan wisata yang super murah untuk anak-anak atau keluarga. Selain isinya yang lumayan lengkap, lokasinya pun cukup mudah dijangkau dan lahan parkirnya sangat luas.

Museum yang digagas oleh TNI Angkatan Udara ini digunakan untuk mengabadikan peristiwa bersejarah dalam lingkungan TNI AU. Mulai dari jaman sebelum kemerdekaan hingga sekarang.

Museum Dirgantara Mandala Yogyakarta
Museum Dirgantara Mandala Yogyakarta

Sejarah

Museum ini sebelumnya berada berada di Jalan Tanah Abang Bukit, Jakarta dan diresmikan pada 4 April 1969 oleh Panglima AU Laksamana Roesmin Noerjadin lalu dipindahkan ke Yogyakarta pada 29 Juli 1978. 

Dipindah ke Yogyakarta karena dianggap sebagai tempat penting lahirnya TNI AU dan pusat kegiatan TNI AU. Awalnya berlokasi di Kesatrian AKABRI Bagian Udara, tetapi karena akhirnya tidak dapat menampung alutsista udara berupa pesawat terbang yang terus berkembang dan pertimbangan lokasi museum yang sukar dijangkau pengunjung, maka Pimpinan TNI AU memutuskan untuk memindahkan museum ini lagi.

Pimpinan TNI AU kemudian menunjuk gedung bekas pabrik gula di Wonocatur Lanud Adisutjipto yang pada masa pendudukan Jepang digunakan sebagai gudang logisitik sebagai Museum Pusat TNI AU Dirgantara Mandala.

Pada tanggal 17 Desember 1982, Kepala Staf Angkatan Udara Marsekal TNI Ashadi Tjahjadi menandatangani sebuah prasasti. Hal ini diperkuat dengan surat perintah Kepala Staf TNI-AU No.Sprin/05/IV/1984 tanggal 11 April 1984 tentang rehabilitasi gedung ini untuk dipersiapkan sebagai gedung permanen Museum Pusat TNI AU Dirgantara Mandala.

Pesawat Tempur di depan gedung utama Museum Dirgantara
Pesawat Tempur di depan gedung utama Museum Dirgantara

Dalam perkembangan selanjutnya pada tanggal 29 Juli 1984 Kepala Staf TNI-AU Marsekal TNI Sukardi meresmikan penggunaan gedung yang sudah direnovasi tersebut sebagai gedung Museum Pusat TNI AU Dirgantara Mandala dengan luas area museum seluruhnya kurang lebih 4,2 Ha. Luas bangunan seluruhnya yang digunakan 8.765 M2.

Koleksi Museum

Museum ini menyimpan sejumlah foto tokoh-tokoh sejarah serta diorama peristiwa sejarah Angkatan Udara Indonesia. Sejumlah pesawat tempur dan replikanya juga terdapat di museum ini yang kebanyakan berasal dari masa Perang Dunia II dan perjuangan kemerdekaan, diantaranya:

  • Pesawat Ki-43 buatan Jepang.
  • Pesawat PBY-5A (Catalina).
  • Replika pesawat WEL-I RI-X (pesawat pertama hasil produksi Indonesia)
  • Pesawat A6M5 Zero Sen buatan Jepang.
  • Pesawat pembom B-25 Mitchell, B-26 Invader, TU-16 Badger.
  • Helikopter Hillier 360 buatan AS.
  • Pesawat P-51 Mustang buatan AS.
  • Pesawat KY51 Cureng buatan Jepang.
  • Replika pesawat Glider Kampret buatan Indonesia.
  • Pesawat TS-8 Dies buatan AS.
  • Pesawat Lavochkin La-11, Mig-15, MiG-17 dan MiG-21 buatan Russia.
  • Rudal SA-75.

Bagi saya sendiri, berkunjung ke museum ini menjadi nostalgia sendiri karena bagi anak sekolah di sekitar provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta, pastinya museum ini menjadi salah satu kunjungan wajib siswa SD untuk study tour. Beberapa puluh tahun kemudian, saya sudah bisa mengajak anak dan istri untuk mengenalkan berbagai macam pesawat yang ada di sini.

Tempatnya masih tetap bersih, rapi dan nyaman untuk dikunjungi. Satu tipsnya adalah sebelum ke sini alangkah baiknya jika sarapan atau makan berat terlebih dahulu, karena di museum ini full harus jalan kaki mengelilingi semua area museum.

Mulai dari halaman depan yang berisi berbagai pesawat besar dan kecil baik pesawat penumpang, kargo, amphibi hingga N250 buatan Indonesia.

Bagian ruang utama yang berisi koleksi seragam TNI AU, daftar anggota yang berprestasi, daftar pimpinan, kemudian ada juga ruang museum pesawat, hingga bagian diorama dan ruangan terakhir sebelum pintu keluar.

Bagi kalian yang suka akan wisata edukasi bagi anak-anak, minimal sekali harus ke sini untuk menambah wawasan dan pengetahuan tentang TNI terutama TNI AU. Sehingga mungkin bisa menjadi salah satu alternatif inspirasi bagi anak-anak di masa depannya.

Harganya pun super murah. Untuk tiket per orangnya di sini hanyalah Rp 8.500. Hmm.. kenapa ga Rp 10.000 sekalian ya?

Entahlah, wkwk.

Selamat berkunjung ya!


→ 134 readers

Related

Indonesia Travel Adi SuciptoMuseumMuseum DirgantaraSlemanYogyakarta

Post navigation

Previous post
Next post

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Popular Posts

  • Rawon Nguling Malang Sejak 1942
  • Soto Kopi Ngrajek Magelang, Wisata Kuliner Murah di Tengah Kolam Ikan
  • Ayam Goreng Bu Hartin Sejak 1978
  • Nasi Liwet Bu Parmi Solo Sejak 1989
  • Warung Makan Bu Darmo Muntilan Sejak 1920
  • Custom Watchface Amazfit Bip
  • Angkringan Mukti Kebumen, Tempat Nongkrong Murah Dekat Alun-Alun
  • Pendakian Gunung Sumbing 3371 MDPL
  • Pempek Ny. Kamto Sejak 1984
  • Sate Kambing Moro Lego Pak Kuwat Tulungagung Sejak 1992

Recent Posts

  • Dapoer Gending Muntilan: Cita Rasa Autentik di Kota Muntilan
  • Depot Nikmat Jombang Sejak 1987
  • Alun-Alun Jombang: Ruang Publik Ikonik di Jantung Kota Santri
  • Nol Kilometer Tuban: Titik Awal Menjelajah Bumi Wali
  • Mengenal Jenis-Jenis Server: Mana yang Cocok untuk Website Anda?

Categories

Archives

Subscribe

Enter your email address to subscribe to this blog.

Join 1,224 other subscribers
Seedbacklink

Travel

  • Alun-Alun Jombang: Ruang Publik Ikonik di Jantung Kota SantriMay 4, 2025
  • Nol Kilometer Tuban: Titik Awal Menjelajah Bumi WaliApril 27, 2025
  • Leisure Trip ke Morwell: Dari Taman Bunga hingga Sushi Favorit TravelerMarch 24, 2025
  • Jalan Braga: Simbol Kejayaan Bandung di Masa KolonialJanuary 5, 2025
  • Staycation di Grand Rohan JogjaDecember 25, 2024

Culinary

  • Dapoer Gending Muntilan: Cita Rasa Autentik di Kota MuntilanMay 13, 2025
  • Depot Nikmat Jombang Sejak 1987May 10, 2025
  • Sop Buntut dan Soto Pak Sugeng YogyakartaApril 3, 2025
  • Warung Kopi Purnama Bandung: Legenda yang Bertahan Sejak 1930January 4, 2025
  • Lacamera Coffee Bandung: Tempat Nongkrong Asyik dengan Kopi BerkualitasJanuary 1, 2025

Technology

  • iOS Conference Singapore 2020November 28, 2021
  • Sinergi Coworking Space JogjaAugust 22, 2020
  • WordCamp Jakarta 2019February 12, 2020
  • Kubik Coworking & Art Space PadangApril 13, 2019
  • Redesign Aplikasi IndiHomeNovember 6, 2018
©2025 Arif Setiawan | WordPress Theme by SuperbThemes
 

Loading Comments...