Piknik ke Kota Cirebon Arif Setiawan, March 5, 2017June 29, 2017 Pada suatu weekend yang random, saya dan teman-teman entah kenapa tiba-tiba memutuskan untuk piknik ke Cirebon. Dengan rental sebuah mobil. Owh.. salah satu alasannya kalau ga salah pengen nyobain Tol Cipali yang baru diresmikan. Dan emang biasanya ada temen introvert yang gatel kalau weekend cuma diem aja di kontrakan. Tol Cipali Baru Tim Piknik Cirebon (Saya, Mira, Riwe, Nashir, Riezan) Dan yang kompeten buat berkendara mobil hanyalah Riwe seorang, ga guna ini cowok-cowoknya, wkwk. Sesampainya di Cirebon, kami masih bingung memutuskan mau kemana, bener-bener random dan ga ada rencana. #enjoylife Islamic Centre Cirebon Akhirnya kami memutuskan untuk istirahat dan sholat di kawasan Islamic Centre Cirebon. Di kawasan ini ada Masjid At-Taqwa yang cukup megah, lingkungan pendidikan dan perkantoran yang bernuansa Islami. Dan mungkin menjadi salah satu ikon Kota Cirebon yang memang kental dengan sejarah perkembangan Islam sejak dahulu. Cocok untuk tempat peristirahatan sembari beribadah setelah menempuh perjalanan Tol Cipali yang panjang. Islamic Centre Cirebon Kawasan Islamic Centre Cirebon Salam dari Cirebon Makam Sunan Gunung Jati Setelah beristirahat di Islamic Centre, kami memutuskan destinasi kedua kami adalah… aha! Kita wisata religi saja ke Makam Sunan Gunung Jati. Yang ternyata memang tidak terlalu jauh lokasinya dari Islamic Centre. Sesampainya di sana ternyata lumayan ramai juga. Banyak bus-bus di area parkir yang cukup luas. Ditambah di sekitarnya ada pedagang kaki lima yang menjual makanan, minuman hingga kebutuhan untuk ziarah. Halaman Depan Kawasan Makam Sunan Gunung Jati Dan yang seketika bikin saya heran adalah ternyata di sini banyak sekali yang meminta sumbangan kepada pengunjung dan bersifat agak memaksa. Cuma bisa tertegun. Gini amat ya. Malah jadi membuat pengunjung kurang nyaman berwisata ke sana. Memasuki kawasan utama Makam Sunan Gunung Jati, sudah banyak pengunjung yang antre untuk memasukin area utama. Melihat hal itu, saya dan teman-teman memutuskan untuk tidak ikut masuk saja sembari mengawasi kegiatan orang-orang di sekitar. Konon arsitektur bangunan di kawasan Makam Sunan Gunung Jati ini merupakan kombinasi antara gaya Cina, Jawa dan Arab. Benda-benda seperti keramik dan porselin memang tampak menghiasai sebagian besar bangunan yang ada. Yang katanya juga sudah berusia ratusan tahun. Dan wisata religi di kawasan Makam Sunan Gunung Jati kami sudahi, ditutup dengan mobil yang terus diketuk-ketuk oleh gadis kecil yang tetep dengan kekeuhnya untuk minta sumbangan. Yang membuat awkward moment banget buat meninggalkan kawasan itu. Kuliner Empal Gentong Tak terasa sudah hampir sore hari, dan tentunya kami merasa memerlukan asupan makanan. Ya, kuliner di Cirebon apalagi kalau bukan empal gentong. Tanpa pikir panjang, kami langsung menuju ke salah satu warung empal gentong yang populer di Cirebon, yaitu Warung Empal Gentong H. Apud. Yang kebetulan lokasinya memang satu arah untuk perjalanan pulang ke Bandung via Tol Cipali. Yaitu di Jalan Juanda, Battembat, Plered, Cirebon. Warung empal gentong yang selalu ramai Untuk satu porsi makanan baik Empal Gentong, Empal Asem harganya berkisar dari Rp 16.000 – Rp 25.000 tergantung dari menu tambahan yang disukai. *** Begitulah sedikit cerita perjalanan random kami di Cirebon. Sampai jumpa di cerita selanjutnya, ha! → 217 readers Related Indonesia Travel CirebonEmpal GentongEmpal Gentong Haji ApudIslamic CentreJawa BaratSunan Gunung JatiTol Cipali